Siapa sangka liburan yang niatnya cuma cari matahari dan makanan enak malah berubah jadi pelajaran hidup soal warna, rasa, dan cerita? Aku baru saja pulang dari perjalanan kecil ke Meksiko — bukan cuma turis foto-foto di depan kaktus, tapi benar-benar ngajak kaki dan lidah keliling. Di sini aku tulis pengalaman, sejarah singkat yang bikin merinding (dalam arti bagus), kuliner tradisional yang bikin jantung ikut berdansa, dan tentu saja tips lokal ala aku. Santai aja, ini kayak update diary yang kebanyakan makan taco.
Sejarah? Bukan cuma batu-batu tua
Meksiko itu kayak lapisan kue: ada lapisan pra-Kolumbia yang kaya, lalu ditaburi kolonial Spanyol, terus dibumbui revolusi dan budaya pop modern. Ketika aku jalan-jalan di Teotihuacan atau Monte Albán, rasanya seperti masuk ke mesin waktu. Ada piramida besar yang bikin kamu kecil banget—bukan karena kamu rendah diri, tapi karena arsitek kuno memang jago bikin perspektif.
Di kota-kota kolonial seperti Puebla atau San Miguel de Allende, jalanannya penuh bangunan berwarna pastel dan gereja bergaya Barok. Di sini cerita lokal bertumpuk: penduduk pribumi, misionaris, pedagang, sampai seniman kontemporer yang ngisi galeri-galeri mungil. Dan ya, jangan lupa Frida Kahlo—rumahnya di Coyoacán kayak shrine seni yang penuh emosi (dan selfie stick, duh).
Makan dulu, baru jalan (serius lho)
Kuliner Meksiko itu terlalu penting untuk dilewatkan. Tacos? Jangan cuma satu. Tacos di tiap sudut punya jiwa sendiri: al pastor yang dimasak seperti shawarma, barbacoa yang lembut dan kaya rempah, sampai ikan goreng di Semenanjung Yucatán yang nyelonong ke rasa asam segar. Aku sampai bilang ke diri sendiri, “henti dulu, foto nanti, makan dulu,” karena makanan dingin itu dosa.
Mole — saus legendaris yang aslinya dari Oaxaca — itu macam lagu cinta panjang: kompleks, manis-merah-nyengat, dan sering disajikan saat acara besar. Tamales hangat yang dibungkus daun jagung, churros manis yang bikin mood langsung auto-gembira, sampai minuman seperti agua fresca atau mezcal yang berasap; semuanya ngajarin kamu bahwa makan di Meksiko itu ritual, bukan sekadar ngejalanin fungsi perut.
Kalau pengin suasana sungai yang festive, sempatkan ke Xochimilco buat naik trajinera; suasana perahu berhiaskan warna-warni sambil ditemani mariachi itu pengalaman yang Instagramable sekaligus nyenengin. Buat referensi lokal yang oke, lihat juga vivexochimilco untuk gambaran kegiatan dan event di sana.
Jangan sok pinter: panduan lokal yang bikin perjalanan lancar
Oke ini dia bagian tips ala lokal (aku yang sok tahu). Pertama, pelajari beberapa frasa dasar bahasa Spanyol — “por favor”, “gracias”, dan “¿cuánto cuesta?” itu ampuh. Orang lokal biasanya ramah kalau kamu usaha ngomong. Kedua, bawa uang tunai dalam jumlah kecil. Di pasar tradisional barter dan transaksi kecil seringkali pakai cash; kartu nggak selalu diterima.
Ketiga, respect terhadap tradisi: ketika ada perayaan seperti Día de los Muertos, hormati ritual dan jangan sok narsis dengan properti sakral. Ambil foto tentu boleh, tapi tanya dulu. Keamanan? Umumnya aman di area turis, tapi tetap waspada — jangan pamer perhiasan, simpan barang berharga, dan pakai taksi resmi atau rideshare saat malam hari.
Nah, kalau mau ngerasain yang otentik…
Cari pasar lokal, bukan cuma supermarket. Di pasar kamu bisa nyicipin street food otentik, beli rempah, dan ngobrol sama penjual yang mungkin bakal ngasih rekomendasi makan enak. Ikut tur kuliner malam juga pilihan bijak kalau kamu mau tahu sejarah makanan sambil makan sambil cerita. Dan kalau sempet, datang ke festival lokal — musik, tarian, warna-warni kostum itu bikin kamu lupa kalau kamu masih di realita, bukan di film.
Akhir kata, Meksiko itu kaya dan berisik dengan cara yang bikin nagih. Warna-warninya, humornya, rasa-rasa yang tumpuk dan cerita-cerita yang dijaga turun-temurun — semua bikin kamu pulang bukan cuma bawa foto, tapi juga cerita. Jadi, siapin perut, sepatu nyaman, dan hati yang terbuka. Siapa tahu selanjutnya kamu juga pulang dengan satu nama makanan yang nggak pernah bisa dilupain, atau satu lagu mariachi yang terus muter di kepala. Hasta luego — sampai jumpa di jalan, mungkin sambil makan taco lagi.